Header Ads

Waspada!!!!! BBPOM Temukan Air Minum Isi Ulang Mengandung Mikrobiologi

 


Manado,Editorialsulut.com, - Bukan hendak menakut-nakuti masyarakat, tetapi apa yang ditemukan  Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Manado, ini patut diwaspadai, karena pengawas obat dan makanan itu menemukan air minum isi ulang (AMIU) mengandung mikrobiologi. 


Hal tersebut mencuat dalam FGD yang digelar oleh BBPOM Manado, Selasa  (17/1), pagi sampai siang, di hotel grand Puri Manado. 

Kepala BBPOM Manado, Dra. Hariani, Apt, mengatakan, acara tersebut digelar untuk memberikan perlindungan bagi kesehatan masyarakat, terutama di Kota Manado. 


Meskipun dia sendiri mengatakan,  bahwa, tanggung jawab balai POM, termasuk BBPOM Manado, berdasarkan aturan adalah mengurus masalah air minum dalam kemasan, tetapi kemudian mendapatkan tugas tambahan untuk juga mengawasi air minum isi ulang (AMIU) dan hasilnya, boooommm, ada temuan kandungan mikrobiologi. 

"Kami melakukan sampling secara random di sejumlah tempat usaha AMIU, Banyak temuan  mikrobiologi dan itu membahayakan kesehatan siapa saja yang mengkonsumsinya," kata Hariani. 

Maka dia mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah, dalam hal ini dinas penanaman modal dan PTSP Manado, dan ternyata   yang terdaftar di instansi pemerintah itu baru 24 tempat usaha isi ulang dari ratusan yang ada di daerah itu.  

"Ini memprihatinkan, sebab ancamannya air yang mengandung mikrobiologi, tidak main-main sebab langsung pada kesehatan manusia," katanya.  

Sedangkan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Manado, Charles Rotinsulu, SE, MSi, mengatakan, bahwa data itupun sebenarnya 24 unit  usaha AMIU  yang ada terdaftar di Manado itu  baru memiliki nomor induk berusaha atau NIB, belum punya sertifikat. 

"Baru punya NIB belum punya sertifikat, sehingga keamanannya belum terjamin," katanya. 

Dan lagi katanya, berdasarkan koordinasi dengan dinas kesehatan, ternyata masih banyak yang harus dibincangkan. Sebab ada lebih dari 100 unit usaha AMIU yang masih dipertanyakan kebersihan dan kelayakan konsumsinya. 

"Jadi memang harus ada aksi yang dilakukan," katanya.(Dims)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.