Header Ads

 


Bantah Tudingan, Kumtua Wanga Siap Lapor Balik Oknum Keluarga Alm Noldy Oping Kepihak Berwajib


Minsel, ESC - Hingga saat ini tudingan uang dana duka dari oknum (SO) kakak dari Alm.Noldy Oping yang meninggal pada beberapa bulan lalu tahun 2024, masih saja di seret ke pemberitaan yang tidak sesuai fakta dilapangan.


Meski sudah memberikan pernyataan soal bantahan dan klarifikasi, tapi hingga saat ini tudingan oknum (SO) selaku kakak almarhum masih saja dialamatkan kepada Hukum Tua Desa Wanga Olvie Lembong dan pengurus PKK ibu Mitje Tamba.

Kali ini giliran Pj Hukum tua Wanga Olvie Lembong angkat bicara mengenai hal tersebut kepada media ini pada Sabtu (20/04/2024) di rumah kediamannya.


Menurut Lembong, Ini sudah di bahas dan sudah melalui keputusan bersama pemerintah desa, BPD, PKK, lembaga adat, Linmas,dan ada hadir juga dari kepolisian sektor motoling.


Olehnya dia sangat tidak terima dengan tudingan yang selalu di alamatkan kepada saya melalui pemberitaan yang menyudutkan pribadi dan keluarganya.


"Saudara dari almarhum itu bukan asli desa wanga, akan tetapi dia seolah-olah mengatur dan merubah keputusan yang telah kami sepakati bersama. padahal kami pemerintah desa dan pengurus PKK telah berbuat yang terbaik untuk penggunaan dana duka dari almarhum bapak noldi oping," Imbuh Olvie


Dari uang dana duka yang terkumpul ada berkisaran 14 jutaan, sementara pengeluaran kami pastikan untuk tidak memboroskan pengeluaran  tersebut, sehingga pengeluaran hanya pada waktu acara malam penghiburan sampai pada pemakaman, selain itu pembelian peti dan pembuatan pekuburan dari almarhum, dengan total sisa dana duka sekarang ada sebesar 5jutaan.


"Uang sisa ini telah di putuskan bersama akan di berikan kepada anak dari almarhum dan anak sambung/anak tiri dari almarhum yang tempat tinggalnya ada di manado dan di desa wanga," jelas Lembong.


Lembong menambahkan, saudara kandung/kakak dari almarhum Noldy Oping yang berinisial (SO) tidak/bukan masyarakat desa wanga dan tidak perna ikut dalam penggalangan dana sosial duka dari desa setempat, bahkan mereka ikut mencampuri urusan yang telah di sepakati oleh pemerintah desa, BPD, PKK, lembaga adat, Linmas,dan ada hadir juga dari kepolisian sektor motoling. 


"Saya pun sebagai pemerintah sangat sesali akan keberadaaan saudara/kakak dari almarhum yang berinisial (SO) yang sembarang masuk-keluar desa kami tanpa melapor ke kepala jaga/pemerintah setempat. Mereka datang dengan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan pemerintah setempat," katanya.


Menurut pengakuan dari beberapa masyarakat yang tidak ingin namanya di beritakan, mereka sudah beberapa kali melihat kakak dari almarhum membawa barang-barang dari rumah almarhum, padahal bukan dari hak mereka untuk membawa barang-barang tersebut.


Mengenai beras yang di jual, olvie menambahkan, itu sudah di sepakati bersama agar di jual untuk menambah sisa uang dana duka, di karenakan beras akan rusak apabila tidak di pakai/digunakan. 


"Itu beras kalu tidak di jual akan rusak, jadi kami uangkan dengan harga yang lebih murah dari pasaran. To itu beras dari masyarakat, jadi kami jual kembali kepada mereka yang lebih membutuhkan/kurang mampu. dari pada ada oknum yang akan menggunakan hanya demi kepentingannya sendiri dan bukan haknya juga." Jelas Lembong


Lembong juga menambahkan untuk hal ini  telah membuat laporan balik ke polres Minsel atas pencemaran nama baik terkait dana duka dan postingan fotony serta pemberitaan.(Steven Paat)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.