Header Ads

Astaga...Talaud Kritis Keuangan, Devisit Hingga Miliaran Rupiah


Ilustrasi : Kota Melonguane. (Foto:google.com/warningtime.com)

Melonguane, BLITZ--Pernyataan mengagetkan terungkap langsung dari mulut Plt Bupati Talaud Petrus Simon Tuange dalam pembinaan ASN, Senin (7/5).


Menurut Tuangge, Talaud memasuki masa kritis, akibat kondisi keuangan daerah yang timpang.


"Kebutuhan pembiayaan di bulan Juni 2018 ada di kisaran 67 miliar 497 juta sekian rupiah. Yang sumber pembiayaannya dari DAU dan PAD. Yang posisinya sampai hari ini adalah sebesar 45 miliar 511 juta sekian rupiah. Ada selisih kurang 21 miliar lebih. Mo ambe dimana,?" kata Tuange.


Pernyataan Tuange ini, sempat membuat ASN yang hadir di Aula BKPSDM terlihat 'panik'.


Tuange melanjutkan, hal ini terjadi karena dana DAK dipakai untuk membiayai kegiatan yang bukan DAK.


"Makanya ada defisit sekira 17 miliar rupiah, termasuk di dalamnya Sertifikasi Guru dan lainnya dana DAK yang dipakai membayar yang bukan DAK," lanjutnya.



Menurut Tuange, sepahit apapun harus diambil keputusan terkait kebocoran keuangan yang terjadi di 2016 dan 2017 yang terbawa di 2018.



"Pilkada harus sukses, gaji bulan Juni, gaji bulan 13 dan biaya rutin SKPD. Yang mana imbas dari bocornya keuangan daerah maka gaji 14, TTP dan TBK tidak bisa dibayarkan. Inilah kondisi dan kemampuan pembiayaan keuangan daerah dengan beban yang harus dipikulnya," ucap Tuange.



Menutup pemaparannya, Tuange menyampaikan kegelisahan soal siapa yang bertanggung jawab dengan kondisi yang ada saat ini.



"Siapa yang bertanggung jawab? Karena kondisi ini, ADD triwulan IV 2017 tidak dibayar. Beban defisit ini akan dirasa hingga Desember dan akan menjadi warisan pemimpin yang akan datang," pungkas Tuange.





Den-Dala


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.