Header Ads

Pemeliharaan Jalan Provinsi Di Desa Makalisung Minut Dituding "Ca Beres"

Jalan Provinsi Di Desa Makalisung Minut.(ist)


MINUT, ESc--Proyek pemeliharaan Jalan Provinsi Di Desa Makalisung Minut Dituding ca becus alias buruk.


Padahal ruas Jalan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tersebut adalah akses utama transportasi darat masyarakat Desa Makalisung Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara.


Sejak menjadi bagian dari Kabupaten Minahasa Utara, masyarakat Desa Makalisung Kecamatan Kema yang bertetangga dengan Desa Makalisung Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa, bila hendak ke Desa tetangga (Waleo dan Lilang), atau Pasar Kema, hanya melalui jalan provinsi tersebut.


Sangat disayangkan, ruas jalan ini terkesan tidak terurus, kendati beberapa tahun silam Pemprov Sulut telah menggelontorkan anggaran besar untuk peningkatan mutu jalan, berupa perbaikan dan pelebaran jalan.


"Memang jalannya sudah bertambah lebar, namun rumput tumbuh lebat di kanan dan kiri jalan sehingga jalan menjadi sangat sempit ketika rumput merayap menutupi aspal, dan pepohonan manghalangi dari atas, sebatas atap kendaraan roda empat," tutur Hukumtua Desa Makalisung, Steven Tumilantow, Sabtu (29/5/21).


Lanjutnya, beberapa tahun terakhir ini, tidak sedikit kendaraan roda empat harus kehilangan kaca spion karena bergesekan dengan kendaraan lain, akibat menyempitnya jalan.


"Sudah sempit, garis tengah jalan juga tidak semua ada. Apakah nanti sudah ada tabrakan full memakan korban jiwa baru ada tindakan. Makanya bulan lalu saya galang warga membersihkan bahu jalan sepanjang tiga kilometer secara manual," tambahnya.


Memang setelah itu, datang beberapa pria mengaku dari Dinas PU PR Provinsi Sulut, melanjutkan pembersihan jalan itu sampai di Pertigaan jalan provinsi dan Ruas Jalan Nasional.


Namun menurut Hukimtua Makalisung, pekerjaan itu hanya asal-asalan, tidak membuahkan hasil positif bagi masuarakat.


"Kinerja Dinas PU PR Provinsi Sulut wajib di evaluasi. Memang mereka juga mamangkas rerumputan dan pohon yang menganjur ke jalan. Tapi sampahnya tidak diangkat dan dibuang keluar sehingga tetap saja menutupi bahu  dan aspal jalan. Ini malah bukan memberi solusi, tapi sebaliknya menambah potensi kecelakaan menjadi lebih banyak. Saran saya, kalau ada anggaran di dinas terkait, coba libatlan kami, sebab kami lebih tahu keadaan disini daripada mengucurkan dana dan hasilnya sia-sia," tandas Steven.




Penulis: Tim


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.