Header Ads

Rakor Tahunan BBPOM Manado-Pemda bahas pengawasan obat makanan sampai stunting

 

Manado,editorialsulut.com - Mengakhiri tahun 2021, Balai besar POM Manado, menggelar rapat koordinasi (Rakor) akhir tahun, dengan pemerintah provinsi dan 13 kabupaten dan kota di daerah nyiur melambai, membahas pengawasan obat dan makanan serta penanganan stunting selama 2021.

Demikian pernyataan Kepala BBPOM Manado, Dra. Hariani, Apt, yang menegaskan, tentang sinergitas kerja dan kolaborasi dengan pemerintah daerah berdasarkan Inpres No.3/2017. 

"Kita melihat sejauh mana kinerja yang sudah kita capai, lalu data dan hasil pengawasan harus didiskusikan, kedepannya mau buat apa, jangan sampai ketemu lagi dengan masalah yang sama, di tahun depan, tidak boleh begitu," kata Dra. Heriani, Arya Duta hotel, Manado. 

Ibu Ani, sapaanya, mengatakan, harus ada perbaikan sesuai dengan regulasi, karena izin-izin tertentu ada di pemerintah daerah, jadi ketika BBPOM menemukan masalah kemudian merekomendasikan tindak lanjutnya, maka yang mengawal tindak lanjutnya adalah Pemda. 


"Kemudian juga tergantung dengan tiga program nasional yang dikaitkan dengan penurunan angka stunting, kami mendukung program pemerintah," katanya. 

Dia mengakui ternyata di Sulut masih ada angka stunting di beberapa kabupaten kota, maka BBPOM dan Pemda bersinergi, BBPOM melakukan langkah memberdayakan masyarakat seperti program gerakan keamanan pangan desa, diharapkan bisa kendalikan keamanan pangannya, kemudian identifikasi potensi, jika ada UMKM yang bisa diangkat agar produknya dikenal dibantu dampingi sampai produksi, izin edar dan bantu pemasaran bersama Perindag supaya ada peningkatan ekonomi keluarga, karena biasanya stunting terjadi sebab perkonomian susah.

Mengenai program program pangan jajanan anak sekolah, katanya dikawal jangan sampai mengandung bahan berbahaya, maka pihaknya memberdayakan komunitas sekolah, karena harus tahu jangan mengandung bahan berbahaya, lalu di pasar, juga berdayakan komunitas supaya jangan sampai jajanan pasar mengandung bahan berbahaya juga. 


"Rapat evaluasi diharapkan, nantinya masing-masing pihak bisa memultiplikasi kegiatan yang dilakukan, karena tak bisa setiap tahun datang ke lokus yang sama, tetapi BBPOM tetap lakukan sampai lima tahun dan intervensi jika masih ada yang kurang," katanya. 

Sementara pemerintah daerah mulai dari Bapelitbang provinsi memaparkan berbagai program yang dilakukan dalam sinergitas dengan BBPOM Manado untuk menindaklanjuti dan mengawal rekomendasi BBPOM, disampaikan oleh Sekretaris Badan Aldrin Anis. 

Selain itu, ada diskusi dengan dinas perizinan, dinas kesehatan, dinas Perindag kabupaten dan kota membahas langkah pengawasan obat dan makanan serta penurunan angka stunting. (Dims)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.