Header Ads

Bentuk dan Kukuhkan Bunda Pendamping TPK, Minut Jadi Pelopor di Sulawesi Utara

Bunda Stunting Minut Rizya Ganda Davega Harap Pendamping TPK Jadi Garda Terdepan Penanganan Stunting


MINUT, ESC--Pengukuhan Bunda Pendamping TPK (Tim Pendamping Keluarga) Minahasa Utara, yang dilaksanakan di JG Center, Senin (27/3) Siang jadi yang pertama di Sulawesi Utara.


BKKBN Provinsi Utara memuji langkah tanggap dan cepat pembentukan salah satu ujung tombak penanganan Stunting itu.


"Minahasa Utara adalah Pioner. Karena ini adalah yang pertama di Sulawesi utara. Luar biasa, hebat," ujar Sekretaris BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Laidy Deiby Ante SPd MAP, dalam sambutannya.


Menurutnya peran Pendamping TPK Kecamatan sangat penting. 

"Yang Stunting ini bukan barang, tapi anak. Jika sudah stunting kita tidak bisa menggantinya. Jadi kita sebagai orang tua harus benar-benar menjaga dan memberikan kesehatan yang terbaik," jelasnya.



Senada usai di Kukuhkan sebagai Bunda Stunting Minahasa Utara Rizya Ganda Davega menegaskan akan Pendamping TPK bisa menjadi pelopor dan unjung tombak dilapangan.


"Pengkuhan ini sangat penting dalam usaha kita untuk menekan angka Stunting. Saya berharap mereka bisa menjadi agen dan pelopor penanganan stunting di Minahasa Utara," tutur istri tercinta Bupati Minahasa Utara ini.


Sementara, Bupati Joune Ganda, dalam sambutannya mengingatkan agar pentingnya informasi dan sosialisasi akan bahaya Stunting juga penanganannya hingga ke desa-desa. 


"Saya sangat kaget ternyata kalau ada anak remaja dan wanita hamil keluarga kita masuk dalam kategori resiko penanganan stunting. Namun kita perlu mensosialisasikan jika masuk dalam kategori tersebut belum tentu masuk dalam keluarga stunting. Ini sangat penting agar bunda-bunda pendamping Stunting ini bisa mensosialsisasikan hal ini hingga ketingkat desa," katanya.


Lanjutan, Pemkab Minahasa Utara selama ini sudah giat melaksanakan penanganan Stunting.  Namun sejauh ini masih mengalami kekurangan dalam hal litigasi atau pendataan.


"Kita perlu melakukan pendataan mana-mana saja masyarakat yang masuk dalam resiko penanganan Stunting. Karena selama ini didata itu adalah keluarga yang memiliki anak yang baru lahir. Akhirnya kami ibaratnya seperti pemadam kebakaran ada api kita padamkan. Kita melupakan menangani orang tua yang memiliki anak remaja yang berpotensi melakukan pernikahan dini," tururnya.




Diketahui kegiatan ini juga dilaksanakan dengan diLaunchingnya dapur Stunting se-Kabupaten, Launcing Mars Stunting JG serta Road show Dapur Stunting.

Dihadiri Wakil Bupati Kevin W. Lotulung, sejumlah Pejabat teras Minahasa Utara Kader PKK dan sejumlah tamu undangan.




Penulis: DeWa



 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.