Sosialisasi Jantung Sehat Kerjasama Dinkes dan Yayasan Jantung Minsel Dibuka Bupati Franky Wongkar
Minsel, ESC - Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan melalui Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Yayasan Jantung Indonesia Cabang Minsel menyelenggarakan Sosialisasi Jantung Sehat dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (HBD) Senin (30/10/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Waleta Kantor Bupati Minsel tersebut dibuka langsung oleh Bupati Minsel Franky Donny Wongkar SH.
Kegiatan ini bertajuk Sosialisasi Jantung Sehat dan BHD ini menghadirkan pemateri dari Yayasan Jantung Indonesia Cabang Minsel yakni dr Juanita Tetengesan dan dr Agus Mahardika bersama tim. Adapun peserta yang mengikuti Sosialisasi tersebut dari perutusan Desa dan Kelurahan yang tersebar dari Kecamatan Amurang, Amurang Barat, dan Amurang Timur.
Dalam laporannya, Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Minsel yang juga Ketua TP-PKK Minsel Elsje Rosye Wongkar - Sumual menyampaikan, Henti jantung mendadak menjadi salah satu penyebab kematian yang utama dan harus segera dilakukan tindakan-tindakan penting untuk mencegah hal tersebut.
"Oleh karena itu, Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar menjadi solusi untuk meminimalisir kefatalan akibat henti jantung mendadak," ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa, tujuan Sosialisasi Jantung Sehat dan BHD tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknis dasar untuk penyelamatan korban henti jantung dan henti nafas.
Tindakan penentu Bantuan Hidup Dasar yakni Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk mempertahankan fungsi detak jantung dan paru.
Sementara itu dalam bimbingan dan arahan salah satu Narasumber yakni dr Juanita Tetengesan mengatakan, Henti jantung mendadak (HJM) adalah berhentinya secara tiba-tiba dari aktifitas normal jantung yang disertai dengan kolaps hemodinamik yang berasal dari masalah jantung.
"Prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia berada di angka 1,5 persen. Berarti bahwa 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung," ungkap Tetengesan.
Tetengesan juga mengingatkan bahwa, penyakit jantung ataupun Henti Jantung Mendadak saat ini tidak hanya menimpa usia 40 tahun ke atas, namun tidak jarang orang pada usia muda, masih dibawah 40 tahun meninggal akibat Henti Jantung Mendadak dan Henti Nafas.
Ia mengajak untuk mengambil ilmu dan wawasan pengetahuan pada kegiatan Sosialisasi tersebut agar dapat diterapkan dan dibagikan kepada orang-orang terdekat dan tak lupa untuk menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga, tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh seorang dokter spesialis anastesi, dr Agus Mahardika yang juga membawakan materi teori sampai pelatihan praktek langsung di hadapan peserta sosialisasi dan disaksikan langsung oleh para peserta utusan dari Desa dan Kelurahan yang ada di Kecamatan Amurang, Amurang Barat dan Amurang Timur, para Camat dan perangkat Desa dan Kelurahan yang ada di Kecamatan Amurang Raya.(Steven Paat)
Post a Comment