Header Ads

IWL dan Cl Menolak Keterangan Saksi

 


Manado ESC  - Sidang pemeriksaan saksi dalam perkara pidana pemilu, yang melibatkan dua Caleg terpilih IWL alias Indra dan CL alias Christovel serta CL alias Cerly, makin alot, karena ketiga terdakwa menolak dengan tegas keterangan para saksi yang dihadirkan tim penuntut umum, yang dipimpin Kasie Pidum, Taufiq Fauzi. 

Dalam sidang yang dipimpin Iriyanto Tiranda, SH,MH, didampingi Ronald Massang, SH,MH dan Mariany Korompot, SH, ketua terdakwa yang didampingi penasihat hukumnya, Christian Tumbel, SH, dan kawan-kawannya, Selasa pagi sampai malam, menyatakan apa yang dikatakan para saksi semuanya salah. 

Sementara para saksi yang dihadirkan mulai dari pelapor Hesly Marentek, Heard Runtuwene, Petrus Samuri, Andreas Runtuwene dan mantan Panwascam Singkil, Azar Karji, menyampaikan fakta yang sama, yakni sama-sama mengatakan, ada pembagian uang pada tanggal 11 Februari 2024 di Sindulang Satu, juga ada pembuatan grup WA, oleh Cerly, yang menjadi tempat menyampaikan informasi bagi anggotanya. 

Hesly menceritakan asal muasal sampai perkara itu dilaporkan ke Gakumdu RI, pada 17 April, bagaimana dia mencari bukti dengan menemui saksi Andreas dan Petrus  di Sindulang lalu ke Jakarta berkonsultasi Gakumdu pusat dan melaporkannya pada 17 April 2024. 

Sementara saksi Petrus dan Andreas menjelaskan menerima uang yang nominalnya Rp300 ribu, dan ada stiker bergambar kedua terdakwa, bahkan Petrus mengaku menerima tiga kali mulai dari transferan, langsung di amplop dan ada juga Rp40 ribu dari Riyanti Datau. 

Namun Andreas mengatakan menerima uang tapi tidak memilih terdakwa sebaliknya Petrus bilang menerima dan mencoblos kedua terdakwa. 

Sedangkan Heard menjelaskan tentang kronologi pelaporan, dari Jakarta sampai ke Manado dimana semuanya sudah melalui kajian dan dilaporkan tepat waktunya, tidak lewat tenggat waktu yang dikatakan tujuh hari, juga bagaimana kewenangan Bawaslu dalam memproses semua pelanggaran dan pidana pemilu. 

Terdakwa Cerly menegaskan dia tidak pernah membuat grup WA, dan semua itu dibuat oleh Stevany Caroles, keponakannya yang menggunakan hp miliknya. Sayangnya grup hp sudah dihapus. 

Demikian dengan Indra menegaskan dia membuat grup wa, jauh sebelum pencoblosan dan itu untuk memudahkannya berhubungan dengan orang-orang yang membantunya. 

Sedangkan Christovel mengatakan tidak membuat grup, meski begitu mengakui dia lebih banyak berkeliling provinsi karena merupakan Caleg ke DPR RI.(Dims)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.