SD Negeri 48 Manado Jadi Salah Satu lokasi Penelitian Toleransi Siswa SD di Indonesia
Manado ESC - SD Negeri 48 Manado, menjadi salah satu lokasi penelitian pengalaman toleransi beragam siswa sekolah dasar di Indonesia, oleh lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPP2M), Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Sumatera Selatan 2025.
Sekolah yang dipimpin oleh Meyti Marharetha Caroles, S.Pd, M.Pd itu, dinilai memiliki kelebihan berkaitan dengan toleransi antara umat beragama di kalangan siswa dari kelas satu sampai enam.
"Kami kedatangan peneliti dari Universitas Islam Negeri Radden Fatah Palembang, yang datang meneliti tentang bagaimana sikap slaing menghormati antara umat beragama, di sekolah kami," kata Meyti Marharetha Caroles, S.Pd, M.Pd, di sekolah, Kamis siang.
Enci Ta, sapaan akrab guru senior itu, menjelaskan, tim yang berjumlah enam orang itu, dipimpin oleh Prof. Dr. Hj. Zuhdiyah, M.Ag itu, mewawancarai dua orang siswa di SD negeri 48, yang satu dari kelas lima dan satunya enam.
Dia menjelaskan, para siswa diwawancarai dan diminta untuk mengisi form yang sudah disiapkan dan menjawab sejumlah pertanyaan seputar toleransi dan keberagaman di antara para siswa yang ada.
Menurutnya, SD Negeri 48 Manado, menjadi salah satu dari lima SD yang dipilih di Manado, dan itu adalah hal yang positif, sebab bisa menjadi indikasi bahwa toleransi dan saling menghargai antara sesama siswa di sekolah tersebut, benar-benar diterapkan para siswa.
"Mereka mau tahu bagaimana kehidupan beragama di SD negeri 48, dan itu yang dijawab oleh para siswa, karena memang selama ini, saya menerapkan bagaimana saling menghargai dan menghormati sesama pemeluk agama, dalam tindakan nyata," katanya.
Dia menjelaskan, bentuk nyata dari sikap saling menghargai dan toleransi itu, bukan hanya menghormati sesama siswa melaksanakan ibadah, tetapi juga dalam bentuk lain.
"Di sini, siswa ada yang memeluk agama Islam, Katolik dan Kristen Protestan, dan semuanya saling menghormati, dimana jika menjelang Natal, para siswa kristen protestan dan Katolik saya ajak berkunjung dan berbagi kasih dengan anak-anak di panti asuhan kristen dan katolik, dan bagi yang muslim menjelang bulan Ramadhan diajak ke panti asuhan muslim, untuk melihat bagaimana kehidupan di sana,"katanya.
Dengan demikian, katanya, maka para siswa itu, akan lebih memahami bagaimana hidup saling menghargai serta menghormati sesama pemeluk agama, sehingga akan terpelihara hingga dewasa, dan bisa terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang saling menghargai dan menghormati keragaman.
Dia menyebutkan, para peneliti dari Universitas Islam Negeri Raden Fatah itu adalah, Prof. Dr. Zuhdiyah, M.Ag, Dra. Nurlaeli, M.Pdi, Husna Lutfiah, M.Pd, Muhammad Al-Havis, Nyiayu Reva Syaira Utami dan Nur Muhammad Fatig Al-Badri, yang melakukan rangkaian penelitian selama Juli hingga September 2025.(DIMS)
Post a Comment