Kepsek SMPN 3 Ambar Angkat Bicara Dugaan Adanya Bullying Terhadap Siswi PT
Minsel, ESC - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Amurang Barat (Ambar) Kabupaten Minahasa selatan membantah dugaan adanya kasus bullying terhadap salah seorang siswi yang di tuduh mencuri.
Adanya pemberitaan dan postingan yang beredar di media Sosial oleh akun Violet Z, yang bertuliskan Kepala sekolah (Kepsek) SMPN 3 Amurang, memfitnah seorang siswi insial PT, yang mengambil sebuah barang di mobil Kepala sekolah Ibu Sisca Lepar, tanpa adanya bukti dan saksi.
Hal tersebut membuat kepala sekolah SMPN 3 Amurang Barat Sisca Lepar, S.Pd, M.Pd, angkat bicara dan mengklarifikasi dan menceritakan kronologi kejadian kepada media ini, Selasa (27/10/2025).
Kejadian tersebut bermula, ketika Kepsek Sisca lepar, saat menerima kunjungan dari Pengawas Supervisi terpadu pada hari jumat tanggal 17/10, kepsek mencoba meminta bantuan ke siswi PT, untuk mengambil berkas/dokumen yang ada di dalam mobil, sebanyak dua kali. Di waktu itu kepsek sementara sibuk menerima kunjungan dari Pengawas, untuk itulah Kepsek meminta bantuan kepada siswi PT.
Setelah selesai menerima kunjungan dari Pengawas Supervisi, Kepsek akan melanjutkan kegiatan di SD GMIM Pondang, dan ketika Saya akan mencari Baju/Kostum, yang akan digunakan di dalam kegiatan itu, barang tersebut sudah tidak ada di dalam mobil bersama satu buah gelang.
Karna waktu itu para murid sudah pulang, saya sampaikan saja kepada guru bahwa ada barang saya yang hilang di mobil, karna yang saya ingat, pada waktu itu sempat menyuruh siswi PT untuk mengambil berkas di dalam mobil. Dan saya ingin mencoba tanyakan ke siswi PT apakah dia ada melihat barang tersebut atau ada orang lain disekitar mobil.
Lanjutnya, setelah selesai mengikuti apel di hari senin, saya sampaikan beberapa hal, pertama siswa yang absen selama 3 hari harus menghadap guru kelas dan harus memakai atribut osis, setelah itu saya juga memberikan penyampaian tambahan karna sesuai info yang di dapat di Kampung sekolah ini sudah ada kejadian pencurian.
Di waktu yang sama siswi PT ternyata tidak sekolah, kemudian saya menanyakan siapa yang dekat dengan rumahnya PT, ternyata ada salah satu temannya bernama Tania yang bersedia untuk menyampaikan kepadanya untuk menghadap ke Kepsek pada hari Selasa.
Dihadapan apel pada senin dengan para siswa, saya tidak pernah menyampaikan bahwa siswi PT melakukan pencurian barang di mobil saya, yang saya sampaikan memang di hari Jumat itu saya ada kehilangan barang. Dan saya tidak ada kata menuduhkan ke siswi PT yang mengambil.
"Saya hanya menyampaikan bahwa memang ada barang saya yang hilang, tapi saya tidak menuduh siswi PT yang melakukannya di saat apel pagi. Saya hanya ingin menanyakan secara langsung, tapi PT tidak masuk sekolah," ucap Lepar.
Di apel itu juga saya menyampaikan himbauan tambahan kepada siswa, barang yang bukan milik kita, janganlah kita ambil tetapi mintalah jika kita menginginkannya jangan sampai kita mencuri.
"Himbauan ini rasanya wajar, karna sebagai Guru dan kepala sekolah kita harus mendidik dan mengajarkan apa yang menjadi milik kita dan bukan milik kita. Jangan kita ambil atau mencurinya," ujarnya.
Menurut Kepsek Sisca Lepar dengan tudingan yang dilontarkan oleh beberapa oknum di Media sosial, bahwa saya menuduh siswa PT Mencuri barang saya itu tidaklah benar, jika benar silakan melaporkan saya sesuai dengan aturan jangan hanya membuat opini dan merusak nama baik saya, Sekolah dan keluarga saya.
"Hal ini juga saya sudah melaporkan di Polres Minsel, karna masalah ini sudah merugikan saya secara pribadi, sekolah dan keluarga saya, jadi saya juga punya hak untuk menuntut keadilan," jelasnya.
Lepar juga mempertegas bahwa masalah ini harus di proses sesuai aturan hukum yang berlaku, agar supaya kebenaran bisa di ungkapkan. Siswi PT ini merupakan murid kepercayaan saya, dan secara hubungan emosional bukan hanya PT malahan Ibunya berteman baik dengan saya.
Masalah ini pun, saya tidak pernah menghindar atau mengingkari akan janji pertemuan dengan pihak keluarga PT di sekolah, tetapi waktu yang disepakati awal ada miskomunikasi dan di waktu yang bersamaan saya dalam kendali tugas kerja kepala sekolah.
Juga soal Chattingan (WA) yang disebarluaskan itu tidaklah benar, saya sudah ada video pengakuan dari siswi Cherybel yang mengatakan penyampaian itu adalah penulisan Prank yang saya sampaikan ke PT, dan siswi Cherybel sudah memohon maaf kepada saya, tutup Sisca Lepar kepada Media ini.




Post a Comment