Header Ads

Tolak Hoax dan Isu Sara, LMI Gelar Silahturahmi antar Umat Beragama

Silahturahmi antar umat beragama bersama Laskar Manguni Indonesia.(foto:istimewa)

Manado, BLITZ--Guna menangkal akan segala isu yang tidak sedap, untuk memecah rasa toleransi di Sulut Laskar Manguni Indonesia (LMI) gelar silahturahmi antar umat beragama dan masyarakat di Sulawesi Utara untuk menolak hoax dan isu sara.

Kegiatan ini dilakukan di Kawasan Bahu Mall tepatnya di Restoran Manado Rabu (24/10) malam.

Kepala Kesbangpol Sulut yakni M M Onibala, dalam sambutannya mengatakan tidak ada yang melarang siapapun yang akan datang ke Sulut, karena Sulut bagian dari NKRI jadi siapapun bisa datang.

"Kalau ada berita di media sosial yang mengatakan di Sulut itu ada gejolak, berarti itu hoax. Ingat motto kita bersama Torang semua basudara. Untuk itu perwakilan dari mabes polri tidak perlu khawatir karena Sulut aman damai dan sejahtera," ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan Ketua MUI Sulut Kyai Abdul Wahab Abdul Gafur, ada oknum oknum yang iri dengan keadaan yang aman damai dan sejahtera di Sulut, makanya oknum tersebut membuat berita hoax.

"Sulut itu terdiri dari berbagai macam ras suku dan agama, tetapi kami tetap bisa menjaga toleransi. Negeri ini adalah negeri kita semua, jadi semua masyarakat wajib menjaga kedamaian antar umat beragama. Tidak ada yang melarang siapapun yang datang ke Sulut tapi sebagai tamu yang baik harus bersikap yang baik. Seperti pepatah mengatakan nila titik merusak susu Sebelanga. Semoga kita rukun dan damai," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua umum LMI, Hanny Pantouw mengatakan kegiatan seperti ini harus dibuat seterusnya oleh pemerintah, karena hasilnya sangat baik dan positif. Agar ketika ada kejadian jangan sampai tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat, hanya di jadikan pemadam kebakaran.

"Setiap persoalan mereka selalu di panggil, setelah tenang mereka ditinggalkan begitu saja. Kejadian yang lalu itu kalau dilihat dari segi positif, membangunkan kita semua dari pihak TNI -POLRI, Pemerintah maupun masyarakat agar jangan sampai terjadi keos, karena kemungkinan besar ini akan di seting menjadi isu agama," tandasnya.




Ronald Rain

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.