Header Ads

KPU Manado perbaiki kesalahan penulisan suara caleg Gerindra

 


Manado ESC - KPU Kota Manado, bergerak cepat melakukan perbaikan penulisan angka perolehan suara, caleg nomor urut satu, partai Gerindra Dapil Singkil Mapanget, atas nama Christie Lontoh, yang seharusnya bertuliskan 901 hanya tertulis 91.

Ketua KPU menegaskan, kesalahan penulisan itu bukanlah suatu kesengajaan, tetapi ketiksengajaan dan diperbaiki. 

"Kesalahan penulisan itu, karena faktor human error' mengingat karena kondisi fisik para operator menurun, karena kelelahan bekerja marathon sejak pleno rekapitulasi tingkat kota dilakukan mulai 1 Maret lalu," kata Ketua KPU Manado, Ferley Kaparang, didampingi Kasub Teknis pelaksanaan, Liana Kasenda, di Manado.

Kaparang menjelaskan, bahwa lamanya waktu pleno rekapitulasi membuat para operator kelelahan sehingga tidak begitu berkonsentrasi ketika mendengar dan menulis angka-angka.

Bahkan kaparang mohon maaf atas ketidaksengajaan tersebut dan berharap kedepannya tidak terjadi lagi. 

"Karena itu kami mohon maaf, dan segera memperbaiki kesalahan penulisan. Juga harus menegaskan sekali lagi, ini bukanlah sebuah kesengajaan tetapi faktor ketidaksengajaan sebab kondisi fisik menurun," katanya. 

Demikian juga disampaikan oleh Kepala sub bagian teknis Liana Kasenda, bahwa kesalahan penulisan itu, bukanlah sebuah kesengajaan.

"Memang ada kesalahan dalam penulisan dari yang seharusnya 901 tetapi tertulis 91 dan kami sudah melakukan perbaikan sehingga angka di caleg nomor urut 1 atas nama Christi Lontoh, sudah kembali jadi  901," katanya. 

Dia menambahkan, tidak ada  yang merubah hasil perhitungan secara keseluruhan, dan tidak ada pula menambah atau mengurangi di caleg yang lain.

"Saat ini kami sedang dalam persiapan untuk melakukan rekapitulasi di tingkat provinsi dan semua telah diperbaiki," kata Kasenda.


Sebelumnya ketua DPC Gerindra Kota manado, Louis Schramm, mendatangi Kota Manado, meminta klarifikasi terkait kesalahan penulisan angka suara caleg nomor urut 1, Christine Lontoh, yang sebenarnya 901 tertulus 91. 

Schraam berharap kedepannya tidak ada lagi hal-hal seperti ini yang terjadi agar tidak membingungkan masyarakat yang membaca maupun para pemilih.(Dims)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.